bumisepi.com

life is short. do first thing first.

Miri – Bintulu on ATR 72-500 aircraft

image

Traveling into oil town of Bintulu from another oil town today. ATR 72 is a turboprop short haul aircraft used by MASwings to serve the interior of Sarawak.  This plane departed Miri Airport at 1915hrs half full and arrived Bintulu 35 mins later. Some minor turbulence mid air due to clouds. The  plane made a 25min transit at Bintulu airport before flying to Kuching. Neat and coolly decorated cabins with dark green and grey theme. Even a lone air stewardess wore green.

>>> Posted from mobile device via WordPress for Android

Sajak: MELAYU 2

Kasihan bunga kelopak lima
layu dan terus melayu
helai demi helai
jambak demi jambak
namun kalian tiada nampak
sana sini asyik bertengkar
kerana pangkat langsung bercakaran
dulunya megah di angkasa raya
mekar berkembang utuh akarnya
kini luka di sana sini
tumbuhan berduri melilitnya mati
datang pekebun kononnya menghiasi
diracun sana dipancung sini
pabila gugur ghaiblah nama
kasihan bunga kelopak lima
gugur layu di bumi sendiri
dipijak dihinjak setiap yang lalu
sekitar tanah tempatnya melayu

MOHD SAIPUDDIN SULIMAN
Tanjung Harapan 29 November 2010

Sajak: MELAYU

MELAYU

“Melayu itu orang yang bijaksana
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan

Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut
Biar mati adat
Jangan mati anak
Dalam sejarahnya

Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan

Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara

Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
Tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba
Berbuahlah pisang tiga kali

Melayu itu masih bermimpi
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri

Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak

Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing

Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Tangan diulur sentiasa bersambut
Luka pun tidak lagi berparut

Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selaga yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
“Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran”

Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu ?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan

Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka!”

(Usman Awang, Sasterawan Negara)

A wise man from Yangon

He waited for me at the door when he saw my car pulled over to empty parking space. An old man with frail frame put a genuine smile on his face to welcome a foreign visitor to his apartment near Tamwe township in Yangon, Myanmar. The wife was equally excited to receive a simple me, only in normal unironed t-shirt. I heard about him from his daughter and he must have heard about me from her too. He was a retired Myanmar supreme court judge. A knowledgeable man indeed. He asked about me, my family, my country and he wished someday his country would be as advanced as Malaysia or Singapore. Then he talked about the history of Laws inherited from British. Then I sought his view about one pending case at office. Outsourcing noncore personnel from Myanmar labor laws perspective. He talked slowly, in difficulty but clear English, probably due to his health condition. Just came back from getting medical treatment in Singapore, where one of his daughters was staying. I was served fresh fruits together with some juices I bought at Citymart at Yankin enroute here. 

He is the father of one of my national staff at office. 

It was a good conversation. Before I left, I gave him a book on introduction to Islam as a present to him. May this friendship last. Ya ALLAH, berikan hidayah kpdnya.

>>> posted from mobile device via wordpress for android. language may be compromised.

Malaysia Airlines dengan pesawat baru B737-800

I was expecting a new lighter and faster and more fuel efficient flight from KUL to Miri today on MH2592 but alas this much talked about plane did not ply this route as yet. More abt this plane later.

>>> posted from mobile device via wordpress for android. language may be compromised.

Page 50 of 64

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén